Jumat, 26 Desember 2014

Jalan Darat ke Malaysia: Singkawang Kuching (Part 5)

Senang sekali melihat burung gagak berkeliaran bebas di Kampung Boyan.
It's easier to read "Everrise Money Changer". Puyeng, baca Bahasa Melayu Malaysianya.
Executive Taxi: Free Wifi On Board ^_^. Ini bagus buat jalan-jalan ke daerah susah sinyal.
Foto hasil nodong sesama turis. Beauty Me ^_^.
Nggak usah masuk. Percuma :D. Hahahaha just kidding. Kata-kata percuma yang membuat saya bingung. Percuma kalau di Bahasa Indonesia artinya sia-sia atau tiada guna. Kalau di Bahasa Malaysia, percuma artinya gratis.
Hasil nodong tukang bangunan yang lagi istirahat hehehe...dapet deh foto di depan gerbang Pecinannya-Kuching.
Rules made to be broken, huh???
Pemuda yang fotoin saya ini yang kemudian memalak saya 10 RM. Well, unlucky me!
Hasil nodong anak kecil. Hehehe saking banyaknya tak sanggup lagi saya masuk museum. Cukuplah berfoto aja di depan museum.
Pemandangan di Plaza Merdeka saat saya duduk menghilangkan lelah setelah berjalan kaki kesana kemari.
Guy who took photos of me. Thank you ^_^.
Malam di Kuching. Sudah berkeliling kesana kemari tapi saya tidak bertemu kucing beneran. Kucingnya apa udah jadi patung semua ya :P.
Bulan Sabit yang indah dan saya pun bersenandung untuk Kekasih saya di Bogor: "Dear Fajar Alayubi, mungkinkah kamu sedang menatap bulan, bulan sabit yang sedang kupandangi". Saya berjanji akan ke Kuching lagi dan menikmati kota ini bersamanya.
Saya suka tulisan di restoran ini "No, we don't have wifi, talk to each other".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SINGKAWANG : KOTA TERTOLERAN

               Please free to read and download thisbook ^_^                               https://press.perpusnas.go.id/ProdukDetail.aspx?i...