Minggu, 24 Maret 2024

SINGKAWANG : KOTA TERTOLERAN

               Please free to read and download thisbook ^_^

                              https://press.perpusnas.go.id/ProdukDetail.aspx?id=633
 





Sabtu, 23 Maret 2024

SINGKAWANG : SIMPUL CINTA, SEJARAH, DAN TOLERANSI

Please free to read and download thisbook ^_^

                              https://press.perpusnas.go.id/ProdukDetail.aspx?id=633



Jumat, 22 Maret 2024

BUKU ANA WESTY


Pengalaman saya sebagai Dropshipper tertulis dalam buku ini.


Saat jadi ghost writer dan banyak menerima orderan menulis ^_^.



 

Singkawang : The Most Tolerant City


Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/bertandang-ke-singkawang-kota-toleran-yang-sedap-dipandang-VDVDK 

Jakarta, NU Online Diperlukan paling tidak tiga jam perjalanan dari Bandara Supadio di Kuburaya, Kalimantan Barat untuk sampai di kota yang meraih hattrick sebagai kota paling toleran di Indonesia, yakni Singkawang. Sebagai sebuah kota administratif, Singkawang baru dibentuk pada tahun 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1981. Kota ini dipisahkan dari induknya, yakni Kabupaten Sambas. Kota ini menjadi wilayah lintasan dari pusat ibu kota Kalimantan Barat di Pontianak menuju wilayah perbatasan dengan Malaysia yang terletak di Sambas. Karenanya, wilayah ini cukup strategis. Apalagi kota ini berbatasan langsung dengan laut di bagian baratnya dan dikelilingi perbukitan sekaligus. 

Bukan saja alamnya yang menjadi daya tarik Singkawang, tetapi juga toleransinya yang dikenal cukup baik. Tak pelak, Singkawang ini diganjar sebagai kota paling toleran berulang kali.   Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Singkawang Edy Purwanto Achmad menyampaikan bahwa kehidupan harmonis masyarakat Singkawang sudah dari dahulu terjalin. Keragaman suku, etnis, dan agama justru merekatkan hubungan mereka dan hidup berdampingan penuh kedamaian. 

"Contohnya kalau ada waktu lebaran, tanpa melihat agama dan sukunya, mereka saling berkunjung. Orang Tionghoa berkunjung ke tempat orang Islam," ujarnya kepada NU Online pada Sabtu (23/12/2023).

Bahkan, Ana Westy Martiani dalam bukunya berjudul Singkawang: Simpul Cinta, Sejarah, dan Toleransi (2022), mencatat bahwa hari-hari besar di kota ini dirayakan secara bersama. Bukan hanya lebaran, tetapi juga Pawai Keliling Kota menyambut Ramadhan dan Tahun Baru Islam. Ada juga Festival Naik Dango yang dirayakan Dayak sebagai bentuk syukur setiap musim panen. Pun Festival Cap Go Meh bagi warga Tionghoa yang merayakan Tahun Baru China. Peringatan dan festival tersebut dirayakan secara bersama-sama oleh seluruh warga. Perwujudan toleransi itu tidak hanya tampak dari kehidupan individu dan kelompok seperti di atas, tetapi juga tergambarkan dengan rumah ibadah yang bersisian.  Misalnya, Masjid Raya Singkawang yang lokasinya berdekatan dengan Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang dibangun sejak tahun 1871 dan dibangun kembali karena kebakaran pada tahun 1933 (Ana Westy Martiani: 2022). "Begitu juga dalam pendirian rumah ibadah. Rumah ibadah yang usianya sudah 100 tahun, ada masjid dan pekong (vihara). Sekarang terpisah ruko. Dulu belum ada bangunan," kata Edy.

SINGKAWANG : KOTA TERTOLERAN

               Please free to read and download thisbook ^_^                               https://press.perpusnas.go.id/ProdukDetail.aspx?i...