Minggu, 18 Desember 2016

Singkawang Palangkaraya Lintas Kalbar Kalteng (HKSN 17 s/d 19 Des 2016)

Foto ini kami ambil dari jok belakang Xenia yang kami tumpangi. Rombongan kami terdiri atas 3 mobil (Xenia, Minibus, dan Mobil Rescue Dinsos Singkawang). Mobil kami berada di depan karena dilengkapi dengan GPS serta bos/driver yang sudah pernah berkunjung ke Kalteng beberapa bulan lalu.
Alhamdulillah, here we are at Kapuas Tayan Bridge. It takes 2,5-3 hours from Pontianak. Setelah sering sekali diniatkan untuk pergi ke jembatan yang menyambungkan Kalbar - Kalteng, akhirnya kesampaian. Tidak hanya sampai ke jempatan, tapi kami melewatinya. Saya belajar bahwa memiliki niat/impian atas sesuatu, pada akhirnya akan membawa kita ke terwujudnya niat/impian tersebut. Lintas Kalimantan ke Malaysia sudah, lintas ke provinsi lain di Pulau Kalimatan sudah, selanjutnya Brunei wait for me ya :).
Alhamdulillah ^_^, after 12 hours spent. I am still pretty and happy. Hahaha banyak banget yang komen sama foto saya yang ini. Easy guys, ini aman banget. Mobil yang lewat jarang banget, bisa dihitung pakai jari. Kalau ada mobil lewat, dia yang minggir. Saya sih tetep pose (hehehe joking). Yang pasti, kalian bisa pose apa aja kok di Tugu Perbatasan Kalbar-Kalteng ini tapi perhatikan selalu keselamatan ya.
Abang, gapapa ya Adek manjat :D. Abang besar kali ah. The interesting statue you will find at the Kalbar - Kalteng Border. It's a must take pictures with this macho man :D.
My hubby and those piggy looks cool, huh ^)^.
This is one of funny things you will find along the way Jalan Trans Kalimantan. Look at those piggy. They crossing the street :D.
Bangunan unik ini berdiri di tepi sungai. Awalnya kami pikir ini semacam lumbung padi. Saya pun tertarik berfoto di depannya. Beberapa hari kemudian, kami baru tahu kalau ini tempat penyimpanan tulang-tulang manusia. Oowww salam damai para leluhur ^_^. Heu saya cuma mau poto aja kok, g ada niat lain. Walaupun saya tetap ingin menyimpan foto ini, tapi saya sendiri nggak berani lama-lama memandanginya.
Sungai pertama yang kami temui. Jernihnya :). Airnya pun sejuk. Senang sekali masih bisa menjumpai sungai indah begini. Kalau dibandingkan dengan Sungai Singkawang yang seperti Sungai Cappucino, disitulah saya bisa mensyukurinya. Sayang sekali, saya dan suami tidak punya nyali untuk mandi seperti "mbak kaos hitam" yang lagi asyik keramas itu. Duh, pasti segar sekali bisa mandi setelah 12 jam perjalanan. Tapi kami bersyukur tidak mandi, karena sungai ini ternyata dipakai para piggy untuk mandi. Hohoho ^_^.
Selamat malam ^_^. Selamat datang di Kabupaten Lamandau. Kabupaten pertama yang kami temui di Provinsi Kalimantan Tengah. Alun-alunnya luas banget tapi sepi. Weleh, penduduknya kemana ini. Lihat salah satu anggota kami yang mabuk darat, langsung bersantai ria di alun-alun dengan santainya.
Hahahaha begini rasanya jadi orang terlantar ^_^. Ceritanya kami mau makan malam di alun-alun Lamandau, tapi hujan turun. Jadilah kami masuk ke ibukota Kabupaten Lamandau yaitu Nanga Bulik. Ibu Irin yang memberi ide untuk berhenti di Teras BNI dan terimakasih untuk satpam baik hati yang mengizinkan kami makan malam di terasnya. Perut sudah lapar sekali, jaim dan jijik udah nggak terpikir lagi deh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SINGKAWANG : KOTA TERTOLERAN

               Please free to read and download thisbook ^_^                               https://press.perpusnas.go.id/ProdukDetail.aspx?i...